Majalah Dahsyat Palembang-Data
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palembang menyambangi rumah dinas Walikota Palembang, kegiatan ini dalam rangka melakukan sensus penduduk yang serentak dilakukan di Indonesia mulai tanggal 1 Mei 2010.
Walikota Palembang Ir H Eddy Santana Putra MT mengatakan, sekarang ini BPS sudah dibekali dengan system tertentu yang sudah jauh lebih baik lagi dibanding dari tahun-tahun sebelumnya.
“Data dari BPS ini kita bisa pastikan lebih akurat daripada data yang lainnya,” jelas H Eddy Santana Putra kepada wartawan disela-sela acara sensus oleh petugas BPS di kediamannya.
Dalam hal ini agar petugas yang terkait seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Camat, dan Lurah untuk mendampingi petugas dalam melakukan pendataan dan agar menyesuaikan data-data warganya.
“Bahkan RT juga harus langsung tahu berapa jumlah warganya. Kita bekerja mendampingi petugas BPS sekaligus untuk menyesuaikan data-data yang kita lakukan selama ini oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, H Eddy Santana Putra menghimbau kepada masyarakat agar mulai tanggal 1 Mei agar membuka diri karena akan datang petugas BPS yang didampingi RT, dan Kelurahan untuk melakukan pendataan.
Dikatakannya, berikanlah data yang pasti jangan sampai data itu double. Misalnya satu keluarga mempunyai 2 buah rumah, nah pemilik rumah harus memilih satu rumah saja, karena kita harusnya sudah mulai pada komitmen kita yaitu single identity .
Sementara itu Kepala BPS Kota Palembang H Tarjono mengatakan sensus penduduk ini adalah untuk menghitung jumlah penduduk dan mendapatkan informasi mengenai perumahan.
“Manfaatnya adalah untuk menghitung penduduk dan mendapatkan informasi perumahan untuk program kerakyatan,” ungkap H Tarjono kepada wartawan usai melakukan sensus.
Dikatakannya, sensus untuk anak jalanan, tuna wisma, gelandangan itu akan di caca pada jam 00, dan akan dilakukan di pasar-pasar, rumah di kolong jembatan dan di pinggir-pinggir toko.
Sedangkan pada siang harinya kita akan mencaca di awak-awak kapal di sungai musi. Kegiatan ini dilakukan maksudnya mencaca sesuai dengan daftar L2 agar jangan sampai ada yang tidak terhitung.
“Untuk total petugas yang diturunkan untuk sensus ini berjumlah 3233 orang dengan rincian untuk Kordin sebanyak 776 orang, Korlap 97 orang, pencaca lengkap 2136 orang dan cadangan berjumlah 272 orang,” jelasnya.
Dijelaskannya, untuk petugas cadangan itu berfungsi misalnya kalau ada petugas yang sakit maka cadangan tadi yang akan menggantikannya. Untuk petugas sensus tersebut diberikan honor satu bulannya sebesar Rp 2,5 juta sedangkan untuk Kordin sebesar Rp 3 juta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar