MITRA BISNIS PASANG IKLAN DAN BERLANGGANAN MAJALAH DAHSYAT PEMERINTAH KOTA PALEMBANG

PASANG IKLAN, SEREMONIAL DAN UCAPAN DI MAJALAH DAHSYAT !!!!, Satu halaman full color = 3juta,- 1/2 Hal full color = 1,5 Juta,- 1/4 HAL full color Rp 750.000,- . HUB: 085273839566.

Senin, 03 Mei 2010

Sepeda Ontel, Ai belagak Nian . . . Versus Low Rider



Sepeda Ontel,
Ai belagak Nian . . .


Versus Low Rider

Merk Gazalle Seri XI Mencapai Rp. 100 Juta

BILA kita termasuk Wong Pelembang yang suka menikmati panorama Kambang Iwak–KI Talang Semut Palembang, maka bisa dipastikan pernah bertemu dengan komunitas pecinta sepeda gaya lamo ini. Mereka menyebutnya dengan komunitas pecinta Sepeda Ontel.
Di lokasi yang sama, maka kita juga akan berpapasan dengan kelompok remaja yang memodifikasi sepeda kecil (mirip sepeda mini-red) hingga terlihat unik. Kelompok ini menamakan diri dengan pecinta sepeda Low Rider “Ceper”.
Keduanya sama-sama tampil bersamaan tanpa merasa saling bersaingan, karena kedua komunitas ini asyik dengan hobinya masing-masing. Semakin hari tercatat keduanya semakin banyak pecintanya. Sehingga akhirnya kumpulan pecinta sepeda ini menjadi perhatian setiap pengunjung KI.
Kita sebut saja salah seorang pecinta Sepeda Ontel Sumsel Beni (44) yang sempat ditemui Reporter Majalah Dahsyat Yulianto bersama Fotografer Melvin TW belum lama ini di KIFPARK yang berada di KI Palembang.
Dikatakannya, Sepeda Ontel yang semula sebagai alat tranportasi jaman dahulu kini terasa populer kembali. Jika dahulu digunakan sebagai alat angkut hasil pertanian di pedesaan, karena rangka Sepeda Ontel ini memang sangat kokoh. Betapa tidak, kerangka Sepeda Ontel yang diproduksi negara di Eropa ini terbuat dari bahan besi yang baik. Apalagi setiap sambungan kerangkanya tidak tanpa ada las sehingga besi itu menyatu kuat. Baik Beni maupun pecinta Sepeda Ontel Sumsel lainnya yang ditemui di lokasi yang sama seperti Letkol (Pur) Soeyadi (57) dan Rahman (51) mengakui pencinta Sepeda Ontel mulai bergeser dari pedesaan kini ke perkotaan. Bahkan kelompok itu membentuk sebuah komunitas penggemar sepeda ontel yang hingga saat ini sudah tercatat sekitar 2.500 anggota se-Sumsel. Untuk menambah keyakinan akan keunikan dari hobi mereka ini, maka pecintanya menambah asesoris penampilan diri dengan menggunakan pakaian ala Jadul (Jaman Duul-red).
Hobi memang terkadang tak mengindahkan persoalan mahalnya kebutuhan mereka. Buktinya, ”kereta angin” yang dulunya hanya beberapa puluh ribu rupiah saja, tetapi kini justeru melonjak mahal meski itu barang kuno. Tetapi Karena kekunoannyalah yang membuatnya bisa mencapai ratusan juta rupiah untuk sebuah sepeda ber-merk tertentu.
“Bisa mencapai Rp100 juta buat merek tertentu, seperti Merk Gazelle Seri XI. Merk yang pertama dibuat tahun 1869 Merk Burgers Derenter,” jelas mereka.
Tidak hanya itu, karena sepeda kuno itu semakin dicari, maka harganyapun kian meninggi. Bila dulu hanya sekitar Rp 300 ribu saja dan mudah didapat, tetapi karena kini banyak yang “memburunya”, maka harga mencapai jutaan.
“Bentuk Sepeda Ontel yang unik, sehingga kita semagat untuk mengoleksinya. Saat Hunting untuk berburu sepeda dan perlengkapan sepeda itu, bagi kami memiliki sebuah kepuasan tersendiri. Untuk Harganya saat ini sudah tinggi hingga mencapai jutaan rupiah, padahal dulu cukup dengan Rp.300 ribu saja kita pergi kepasar loak sudah dapat, namun saat ini tidak bisa lagi,” jelas Beni.
Menurut Rahman, sebenarnya banyak jenis Sepeda Onthel di Indonesia, namun tidak adalagi yang diproduksi dengan tahun muda, semua telah berusia di atas 50 tahunan.
Lowrider “Ceper”
Lain Sepeda Ontel, lain pula dengan Pencinta Sepeda Ceper Lowrider ini. Sepeda jenis ini telah mengalami perubahan dari bentuk aslinya, meski bentuk aslinya sudah terlihat unik. Istilah Lowrider itu sendiri dikarenakan pengendaranya duduk berada di bawah lebih rendah. Sementara itu bentuknya diserahkan kepada sang pemilik melalui kreasi dan modifikasinya masing-masing. Uniknya lagi, kelompok ini memang milik kaum remaja. Secara umum sepeda Lowrider punya bentuk melengkung yang biasa mereka sebut dengan bentuk busur atau rainbow pada bagian tengah sasisnya.
Jenis sepeda lowrider sesungguhnya beragam. Karena ada yang berjenis classic, old scool, extreme, limo, basman, standar dan lainnya.
“Sepeda lowrider ini jika dilihat dari bentuknya sangat unik dan kebanyakan berasal dari Negara Cina,” Kuspandi (16) Anggota Lowrider Community Palembang.Ya, dech! (Yulianto/Dahsyat)

Tidak ada komentar: